ISLAM DAN LIFE SKILL
ISLAM DAN LIFE SKILL Penciptaan manusia adalah suatu keistimewaan diantara
makhluk Allah Swt. yang telah diciptakan, dari segi bentuk dan sifat yang
membedakan diantara lainnya, sehingga manusia memiliki segala kelebihan yang
harus dikembangkan. Dalam Al Quran surah At Tin ayat 4 لَقَدۡ خَلَقۡنَا
ٱلۡإِنسَٰنَ فِيٓ أَحۡسَنِ تَقۡوِيمٖ ٤ “Sesungguhnya Kami telah menciptakan
manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” Skill yang dimiliki oleh manusia
beragam, sehingga kecenderungan manusia memiliki perbedaan diantaranya. Dari
perbedaan tersebut memunculkan keunikkan yang dimiliki oleh manusia. Dengan
menggali potensi yang ada di dalam diri manusia melalui pendampingan agar
menemukan skill yang harus dikembangkan. Dalam keluarga, peran orang tua sangat
dibutuhkan dalam mendampingi anak agar menemukan skill yang ada dalam diri anak
tersebut, sehingga anak tersebut memiliki life skill yang mampu menghadapi
kehidupan nyata. Dalam surah An Nisa ayat 9 وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ
مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ
وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
Pola asuh yang benar akan berdampak tumbuh kembang anak, jika peran orang tua
atau guru dalam linkup pendidikan tepat dalam memberikan pendidikan life skill
maka anak akan memilki kemampuan yang luar biasa. Sabda Rasulullah Saw. tentang
pentingnya life skill terhadap anak agar jiwa anak kuat dan siap menghadapi
kehidupan, dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Rafi’ Ra. Nabi Saw. bersabda
: عَنْ أَبِيْ رَافِع قَالَ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَلِلْوَلَدِ عَلَيْنَا
حَقٌّ كَحَقِّنَا عَلَيْهِمْ قَالَ نَعَمْ حَقُّ الْوَلَدِ عَلَى الْوَالِدِ أَنْ
يُعَلِّمَهُ الْكِتَابَةَ وَالسِّبَاحَةَ وَالرَّمْيَ وَأَنْ يُوَرِّثَهُ طَيِّبًا
“ Dari Rafi’ dia berkata : “Aku berkata : Wahai Rasulullah apakah ada
kewajiban kita terhadap anak, seperti kewajiban mereka terhadap kita?, beliau
menjawab : “ya, kewajiban orang tua terhadap anak adalah mengajarkan menulis,
berenang, memanah, merwariskan dan tidak memberi rizki kecuali yang baik.”
Rasulullah Saw. semenjak kecil dilatih mengembangkan life skill yang beliau
memiliki, dimulai dari mengembala domba dengan metode yang benar, sehingga
beliau mengerti waktu yang tepat domba diberi makan, tempat yang sesuai, serta
metode pengembangbiakan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori hadits
ke 2134. Nabi Saw. bersabda :
“Tidaklah ada seorang Nabi pun yang diutus Allah Swt, melainkan ia adalah
pengembala kambing”. Spontan para sahabat bertanya : Bagaimana dengan engkau?
Beliau menjawab : “Ya, dahulu aku seorang pengembala kambing milik penduduk
Mekkah dengan upah sejumlah uang.”
Sehingga para ulama dalam kitab fathul barri yang dijelaskan oleh Al Hafidz ibnu
Hajar menjelaskan out come yang dicapai para Nabi dalam melakukan kecapan hidup
melalui sebagai pengembala kambing adalah : 1. Melatih mengemban tugas dan
tanggung jawab terhadap umat mereka 2. Bersikap tanggap dan kasih sayang 3.
Bersabar, saat mengembala mencari tempat yang tepat dan mengumpulkan domba yang
bercerai berai 4. Terlatih menghadapi lawan, sebagai pengembala harus siap
menghadapi srigala dan pencuri agar dombanya tetap aman 5. Terlatih mengetahui
berbagai macam karakter Life skill yang juga dikembangkan oleh Nabi Saw. adalah
dengan berniaga, kita telah mengetahui Nabi Saw. adalah saudagar yang handal
sehingga nama beliau sudah tesohor di jalur perdagangan saat itu. Dengan
berniaga Nabi Saw. diberi gelar Al Amin (yang terpercaya) dan As Shidqu (jujur).
Sehingga menjadi out come yang dimiliki Nabi Saw. sebelum risalah kenabian
diembannya. Nabi Saw. juga sangat menyukai sesuatu yang dihasilkan dari
tangannya sendiri, Nabi Saw. bersabda : مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا
مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ , وَإِنَّ نَبِيَّ اللّٰهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ
السَّلاَمُ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
“Tidaklah seseorang memakan suatu makanan yang lebih baik dari makanan yang
ia makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Karena Nabi Daud As. dahulu
bekerja pula dengan hasil kerja keras tangannya.”
(HR. Bukhori : 2072) Dari life skill yang dicontohkan oleh Nabi Saw. maka kita
sebagai umatnya selayaknya mencontoh Nabi Saw. dengan terus menemukan dan
mengembangkan life skill yang miliki, yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt.
dan sebagai bentuk amaliyah mencintai Rasulullah Saw. sehingga kita juga akan
dicintai dan di ridloi oleh Allah Swt. قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ
فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ
غَفُورٞ رَّحِيمٞ
“Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang”
(QS. Ali Imran : 31)
Komentar
Posting Komentar